sepertinya hati ini kau letakkan pada satu bejana penuh bunga.
lantun genta dan rebana membuat debarnya seirama.
apakah yang kau tabur adalah embun ataukah salju.
karena sejuk yang terasa, kini menjelma pendar cahaya.
hati ini hanya merasa
keindahan, kebaikan, ketulusan dan kerinduan
hati ini yang kau jadikan pena ketika menulis cinta
selama hidup penuh keimanan tanpa bisikan ragu
aku hati yang tumbuh
seperti hijau tunas sehabis hujan di sapa fajar
menari bersama
menjaga yang telah ada dan melanjutkan celah yang kau namakan fitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar