Kamis, 08 November 2012

dum spiro, spero


dapatkah kembali ke masa depan
dan melihat buah yang kita lahirkan jadi milik anak gembala.
dibawa pergi.
bukannya tergeletak dan sunyi, berpenghasilan dan terus dicari-cari.

meskipun tidak satupun dari maksud membeli , dominasi atau agresi.
karena pahit buah hanya pada getah-karena skit bertambah pada lidah. dan tidak usah menyalahkan diri di balik mimpi, lalu berteriak minta bebas diri.

menjadi padilah.
karena manis di waktu muda-menjadi kenyang karena tua.
menjadi apilah.
karena panas hangatkan badan-karena padam mata terpejam.
menjadi anghinlah.
karena tertiup bawa hidup-karena terus tertiup jadi segala bentuk.

Rabu, 31 Oktober 2012

untuk kekasih

Dimana kau menunggu, di situ jalan pulangku tuju.
Karena setiap tempuhan waktu hanya peruntukan pada cahaya.
Cahaya yang melingkupi kau dan aku bersama dalam cerita samara.
Apakah namamu “kasih” yang kupanggil sebagai do’a dan do’a.

Maka menjelma nyata segala syurga di tangan yang tertangkup berdampingan, sesaat sebelum fajar; sesaat di terik surya; dan sesaat lagi ketika kita saling memejamkan mata.

Bukankah semua waktu adalah selamanya “kasih”? izinkan juga sepi jadi lagu yang kita bagi, sedih jadi Kristal kecil yang menggantung di bawah kubah taman. Agar matahari dapat memantul jadi pelangi.

Bagaimana jika sejak hari ini kita mulai menanam padi, setiap hari serumpun nasi.
Karena semakin lama semakin berbiji –semakin dicari.
Melengkunglah stiap tangkai dan membentuk hati.
Seperti kita yang bertemu dalam persatuan suci karena keridhoan ilahi.
Yang kita terima dengan senyuman senja menyambut pagi.

Jumat, 31 Agustus 2012

Jika aku menulis doa

sejenak tadi akau merenung, tentang apa yg harus aku doakan...
mencari arti dari banyak perenungan...
Bahwa menulis dan berdoa ternyata mempunyai arti yang sama...
Dalam berdoa adalah merendahkan diri untuk mendapatkan belas kasih dari yang maha mendengar doa...
Maka dalam menulis Adalah merendahkan diri untuk mendapatkan perhatian dari pembaca...

Tapi aku sebenarnya suka menulis doa, karena dengan begitu akan banyak orang yang membaca doaku, dan semakin banyak yang membaca tulisan doa itu semoga Tuhan akan mendengar doa itu, karena dibaca banyak orang berkali-kali...

Mari menulis semua doa
Mari berdoa selama-lamanya
Karena selama tulisan itu dibaca
Selama itulah belas kasih Tuhan berjatuhan...