Sabtu, 24 Maret 2012

untukmu yang wajahnya telah berpaling

sungguh aku sangat merindukanmu
ingin menatap dalam-dalam matamu, masihkah ada sedikit kasih untukku
agar ku mampu meminta maaf sedalam kebencian yang telah ku ciptakan di masa lampau
meski aku pun tak berani mengharap hubungan kita akan kembali seperti masa-masa awal kita saling mengenal

aku hanya menyembunyikan rasa cintaku yang tak seharusnya tumbuh
berusaha agar hati ini tidak semakin condong pada kelembutan dan pesona yang terpancar olehmu
karena ku takut jika itu terjadi, akan banyak kepedihan yang kau temui
karena aku seorang pemimpi, dan banyak sekali pemimpi yang akhir hidupnya tak bahagia
sedangkan aku masih mengingat doamu agar selalu hidup bahagia.
aku pasti seorang pengecut karena tak berani menjadikan mimpimu nyata

bagaimana pun juga
aku hanya ingin mengurangi kadar cintaku padamu
anggap saja aku belum cukup berani mencintai seseorang
dan sangat berharap kau dapat kebahagiaan dari seseorang yang lebih baik
bahkan jika itu artinya aku yang harus hilang

meski pun kau kini penuh benci, karena keegoisanku
meski pun sakit hatimu tak dapat ku obati
aku berharap hanya kebahagiaan dan ketenanganmu

by Didit Sukmana on Friday, March 23, 2012 at 11:07pm·


http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150751632681763

Sabtu, 17 Maret 2012

akhir cerita

jika aku punya waktu dan keberanian, aku pun tidak akan datang padamu.

karena aku yakin kau bukan tanda tanya, yang jawabannya harus dicari.

imanku tidak mencegahku untuk melupakanmu, ego yang ada menjadi dasar fitrah terjaga.

semoga kehilangan ini benar-benar menghilangkan, segala maksudku yang tak tulus.

lalu saat kita tidak perlu untuk bertemu, kau temukan hatimu tumbuh.



sumber perpecahan kita adalah



ketika aku merasa:

4. aku penting bagi mu

3. aku membutuhkan mu

2. aku ada ketika kau lemah

1. aku percaya aku mengenalmu



ketika aku mulai:

membaca tatap matamu

mendengar tangismu pilu

meraba apa yang kau mau

menerka siapa kau untuk ku



ketika aku terus:

mengirimkan mu puisi

mengajak mu berdoa

memberikan mu hadiah

menganggap mu ibu bagi anak-anak kita



meskipun kau terus:

meminta maaf ku

memberikan senyum mu

menjaga hubungan ini

memohon ku kembali



pada akhirnya lampu telah mati

Selasa, 13 Maret 2012

Hati untuk Fitri

sepertinya hati ini kau letakkan pada satu bejana penuh bunga.

lantun genta dan rebana membuat debarnya seirama.

apakah yang kau tabur adalah embun ataukah salju.

karena sejuk yang terasa, kini menjelma pendar cahaya.



hati ini hanya merasa

keindahan, kebaikan, ketulusan dan kerinduan

hati ini yang kau jadikan pena ketika menulis cinta

selama hidup penuh keimanan tanpa bisikan ragu



aku hati yang tumbuh

seperti hijau tunas sehabis hujan di sapa fajar

menari bersama

menjaga yang telah ada dan melanjutkan celah yang kau namakan fitri