Selasa, 20 September 2011

pagi selalu datang dengan sepi yang paling rapuh, karena kemanapun arah mata terpejam-selalu terlihat gelap yang purna. semoga pagi dan fajar akan menemukan tanahku yang tua, mataku terbuka disana.
jam berapa pagi ini kau akan berangkat menjemput kekasihmu? aku tak ingin kau lupa mengangkut sampah yang menumpuk di keranjang. jika telah kau buang sampah itu, tolong bangunkan aku untuk menyiapkan sarapan dan pakaianmu. sampaikan salamku padanya...aku mungkin mulai membutuhkannya.
selamatkan aku yang tertiup dalam embun pagi. sebaiknya daun-daun mulai terebuka saat tetes pertama. karena tanah begitu haus menyerap seluruh hidup. untuk selanjutnya, sebaiknya tidak seorangpun bergerak dalam ritme subuh. karena jika kau melangkah pergi, aku terinjak tak mengelak.
mamak, aku lapar. pagi ini ingin rasanya makan mie rebus dengan sayur dan telur. seharusnya mamak tidak perlu terjaga untuk sekedar memetik cabai dan jeruk nipis ini. terimaksih untuk teh hangat dan seyum yang tulus. semoga tidurmu tiada terganggu lagi.
 
 
 

Senin, 12 September 2011

Semiotika dan makna "Ayat" part I

"semiotika merupakan studi tentang tanda dan "sistem tanda" seperti; bahasa, mitos, bentuk seni, sains. bahasa tubuh, wacana retoris, komuniksi visual, media, naratif, artefak, isyarat, kontak mata, pakaian, iklan, makanan, upacara, pendeknya semua yang digunakan,diciptakan atau diadaptasi oleh manusia untuk memproduksi makna."

Definisi ini dikutip dari buku pesan, tanda dan makna karya Marcel Danesi. Lebih jauh lagi mengenai ilmu segala bentuk, cara dan persepsi yang ditimbulkan (definisi terbatas dari penulis) disiplin ilmu ini memungkinkan seseorang untuk mengetahui tentang asal usul sebuah tanda yang setiap waktu digunakan sebagai bahasa . Yang memang menjadi perhatian adalah bagaimana tanda itu diproduksi dan hasil yang dapat diperoleh darinya.

Jika seorang paman bertanya, lantas jika kata "ayat" dalam al-Qur'an diartikan sebagai "segala sesuatu-warna, isyarat, kedipan mata, objek, rumus matematika dll, yang merepresentasikan sesuatu yang lain selain dirinya. mulailah muncul kerumitan tersendiri tentang menafsirkan makna dari kata "ayat" dalam al-Qur'an dengan definisi merepresentasikan sesuatu yang lain selain dirinya. terdapat 210 ayat dalam al-Qur'an yang mencantumkan kata "ayat" untuk menyatakan beberapa maksud.

وَالَّذِينَ كَفَرواْ وَكَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا أُولَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
[ Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. al-Baqoroh, 2:39]

Konteks paling secara langsung dari kata "ayat" di sini adalah wahyu yang diturunkan pada Rasulullah Muhammad SAW. dalam hal ini ayat di atas dikenal dalam klasifikasi ayat muhkamat, artinya ayat dalam al-Qur'an yang memiliki makna yang jelas dan tidak mengacu pada makna ganda.

Namun pada surat dan ayat lain kita juga dapat menemukan bahwa kata "ayat" sering dimaknai dengan; mukjizat(26:57), tanda (26:8), fenomena, petunjuk, bukti, peninggalan hingga makna ancaman. keseluruhan makna ini memang tidak akan merubah esesnsi dari kata ayat tersebut. jika terlalu dini mengambil kesimpulan dapat dikatakan bahwa kata "ayat" memiliki tingkat adaptasi konteks yang sangat fleksibel, sehingga memungkinkannya untuk menyatu dalam pesan.

namun bagaimana jika kita tidak menyimpulkan ini terlalu dini...