Jumat, 09 Desember 2011

Sepi Hati

23sep11 01:00 am

Tenanglah wahai hati ketika malam redam kegelisahanku seperti cermin. Karena fajar di sela ranting, di buih pantai, juga membias pada embun yang siap tersapu akan menghangatkan-menghidupkan. Hampir saja senyum pengembara musnah karena hujan mengistirahatkan langkah. Namun berhenti adalah waktu menyapa. Berhenti berarti bercerita-berarti arah baru.

Tujuan kepastian tetap di depan mata. Siapkan kelak langkah dalam depa atas hasta. Tak apa untuk merasuki lentera redup. Melukiskan jawaban pada kelembutan tatap. Dan pelangi dengan kejujuran warna. Hujan membawa keresahan yang rintik jika hampa mengeringkan tinta jiwa, perasaan berubah-membuncah dan sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar