Selasa, 20 September 2011

pagi selalu datang dengan sepi yang paling rapuh, karena kemanapun arah mata terpejam-selalu terlihat gelap yang purna. semoga pagi dan fajar akan menemukan tanahku yang tua, mataku terbuka disana.
jam berapa pagi ini kau akan berangkat menjemput kekasihmu? aku tak ingin kau lupa mengangkut sampah yang menumpuk di keranjang. jika telah kau buang sampah itu, tolong bangunkan aku untuk menyiapkan sarapan dan pakaianmu. sampaikan salamku padanya...aku mungkin mulai membutuhkannya.
selamatkan aku yang tertiup dalam embun pagi. sebaiknya daun-daun mulai terebuka saat tetes pertama. karena tanah begitu haus menyerap seluruh hidup. untuk selanjutnya, sebaiknya tidak seorangpun bergerak dalam ritme subuh. karena jika kau melangkah pergi, aku terinjak tak mengelak.
mamak, aku lapar. pagi ini ingin rasanya makan mie rebus dengan sayur dan telur. seharusnya mamak tidak perlu terjaga untuk sekedar memetik cabai dan jeruk nipis ini. terimaksih untuk teh hangat dan seyum yang tulus. semoga tidurmu tiada terganggu lagi.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar