Selasa, 24 Januari 2012

puisi dan lagu untuk orang yang kutinggalkan pada sepi paling sunyi

by Didit Sukmana on Tuesday, January 24, 2012 at 2:16am


kau adalah bunga yang gugur di atas azan senja.

sedangkan aku seperti tetes hujan di terik musim hamparan waktu.

setiap orang menjadi suara peka menghantar kita pada jembatan sepi.

menjelmalah sunyi.



tapi sinar pagi adalah mata yang tertarik warna pelangi.

terlebih malam jadi sungai mimpi.

suara kita agar bermuara pada tanpa tambat dermaga.

dan menghantarkan diri hilang kembali terbuai sedera ombak.



saat terjaga, bernafas lega-memberi salam diam lewat jemari-berharap nanti ada sebidang halaman kertas putih siap ditulis.

masih tersimpan pena penuh tinta.

namun kau telah cape dan ingin tidur saja.

akupun tak punya kata-kata untuk meyakinkanmu agar percaya.

seketika pena dan kertas kita hilangkan bersama.



lagu sephia berakhir dan jadi penutup cerita kita.

dalam emapat hari saja segera kita serahkan semua kenangan dan ikatan.

salam dan sapa di hari pertama.

canda dan tangis pada hari ke dua.

emosi dan mimpi dihari ke tiga.

lalu salam perpisahan dengan permintaan maaf yang terakhir kali menyudahinya di hari ke empat.



sephia, malam ini ku takkan datang, mencoba tuk berpaling sayang dari cintamu.

hai sephia, malam ini ku takkan pulang, tak usah kau mencari aku demi cintamu.

hadapilah ini kisah kita takkan abadi.

slamat tidur kekasih gelapku - smoga cepat kau lupakan aku.

kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk melupakanmu.

slamat tinggal kasih tak terungkap - smoga kau lupakan aku cepat.

kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu.



... habis sudah kata-kata, tidak ada pena dan kertas lagi untuk kita ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar